Bikin mading itu biasa. Ngelola mading sekolah secara asyik itu yang  luar biasa! Dengan mengelola secara asyik, bikin mading sekolah nggak  akan kamu rasakan sebagai beban. Malahan, bikin mading akan kamu rasakan  sebagai rekreasi di tengah tugas-tugas belajar yang wuahh buanyaknya  itu.
Lalu gimana cara mengelola mading sekolah yang asyik itu?  Temukan caranya di artikel ini, insya Allah kamu akan nemukan bahwa  mengelola mading sekolah itu gampang plus asyik. Oh, iya, mading itu  singkatan dari majalah dinding lho, bukan makanan dingin.
Rapatin  Sekalian
Kamu nggak ingin madingmu terbit hanya sekali  setahun, kan? Oke, masalah waktu terbit ini pasti juga sudah ditetapkan  oleh mereka yang berwenang di atasmu, entah dari OSIS atau dari Pembina.  Waktu terbit madingmu bisa 3 bulan sekali, 2 bulan sekali, atau malah  sebulan sekali.
Pertama-tama, kru madingmu insya Allah semangat, deh.  Tapi wallahu a’lam lho di tengah perjalanan kepengurusanmu nanti. Bisa  saja mereka sibuk ini dan itu. Atau malah kamu sendiri yang sibuk dengan  hal lain?
Nah, daripada susah ngumpulin mereka di bulan-bulan depan,  mending kamu buat program kerja selama setahun kepengurusanmu sekalian.  Maksudnya begini. Begitu setelah kru madding terpilih pertama kali,  susun jadwal rapat marathon. Bukan rapat sambil lari-lari, tapi rapat  secara intensif selama beberapa hari membahas program kerja madingmu  yang setahun itu.
Lha bagaimana kalo kepengurusan sekarang udah  berjalan beberapa bulan? Jangan khawatir, belum terlambat, kok! Panggil  saja semua kru madingmu segera setelah kamu baca artikel ini. Trus,  selamat mengadakan rapat marathon. Siap?
Yang Perlu  Dirapatin
Ada beberapa hal yang perlu banget untuk  dirapatin.
Waktu Terbit
Pertama, waktu terbit  madingmu. Pilih waktu terbit mading sedemikian rupa sehingga tugas  wajibmu di sekolah enggak tekor. Maksudnya, waktu bikin madingmu harus  nggak mengorbankan waktu belajarmu. Jangan sampai kamu bikin mading pas  sebulan menjelang ujian. Pasti deh kamu bingung soalnya biasanya bulan  beginian full banget dengan ulangan harian. Jangan pula nerbitin mading  pas ketabrak liburan sekolah. Kalo sekolahmu libur, siapa yang baca  madingmu? Pak Bon kali…
Tema
Kedua, tema besar  madingmu. Biasanya, mading kan punya laporan utama atau bahasan utama.  Nah, tentuin sekalian tema laporan utama dalam setahun itu. Sinkronkan  dengan waktu terbit madingmu. Misal, salah satu edisi madingmu terbit di  sekitar bulan Ramadhan. Bulan suci ini bisa jadi tema laporan utama.  Atau dekat-dekat dengan bulan Agustus, kamu bisa angkat tema tentang  kepahlawanan. Dengan menentukan tema besar selama 1 tahun penuh, kamu  enggak perlu mikir-mikir lagi tema edisi depan apa ya. Tinggal kumpulin  bahannya. Oke?
Rubrik Isi
Ketiga, tentukan rubric isi  madingnya. Sebuah mading bisa berisi sekitar 10 rubrik, tergantung  kapasitas luas medianya. Sebelum menentukan isinya, tentu kamu tentukan  dulu ukuran fisik medianya.
Setelah itu, baru bisa kamu tentuin apa  saja rubric-rubrik madingmu. Kemudian, bagilah tugas bikin rubric itu  kepada para anggota kru madingmu. Katakanlah, satu tim madingmu berisi 6  orang –termasuk ketuanya; 1 orang kamu serahi tugas sebagai desainer, 5  orang lainnya sebagai penanggung jawab rubric. Jika ada 10 rubrik, 1  orang bertanggung jawab terhadap 2 rubrik. Mudah bukan?
Oh, ya untuk  masalah format dan rubric mading ini, ada satu catatan:  berimprovisasilah. Nggak usah tergantung banget sama kakak pengurus  pendahulumu. Kalo kamu bisa lebih baik kenapa harus niru mereka?
Jadi,  silakan mengotak-atik ukuran madingmu. Silakan juga mengotak-atik isi  madingmu. Tapi ingat, kamu harus memperhitungkan pembaca. Madingmu  dibuat sebagai bacaan (siswa) seluruh sekolah. Madingmu harus nyaman  dibaca. Di antara mereka ada yang punya badan tidak begitu tinggi, ada  yang kurang jelas membaca tulisan kecil-kecil. Nah perhitungkan mereka  yang seperti itu. Juga perhitungkan keseimbangan rubric; ada yang  serius, ada yang ringan, ada yang gaul. Jangan serius semuanya, apalagi  humor semuanya. Malah nggak lucu jadinya.
Jadwal Kerja
Jangan  lupa untuk merapatkan penjadwalan juga. Tentukan kapan naskah harus  jadi dari masing-masing penanggung jawab, kapan naskah harus selesai  diedit dan bebas kesalahan, kapan naskah ditata letak, kapan mading  harus didesain, kapan waktu pengecekan mading sebelum benar-benar terbit  dan kapan akhirnya madingmu terbit siap dibaca oleh siswa. Hitunglah  mundur dari jadwal terbit itu untuk menentukan tenggat waktu tugas  masing-masing.
Contoh mudahnya penjadwalan adalah begini. Misal saja,  madingmu kudu terbit tanggal 5 Mei. Berapa waktu yang diperlukan untuk  cek mading sebelum benar-benar terbit plus waktu mengerjakan  perbaikannya jika ada kesalahan? Misalnya 3 hari. Ini berarti dead line  alias waktu tenggat desain adalah 2 Mei. Lalu, berapa waktu yang  diperlukan untuk mendesain dan menata letak mading? Katakanlah 2 pekan.  Berarti naskah harus selesai edit alias bebas kesalahan pada 25 April.  Kemudian, berapa waktu untuk mengedit semua naskah? Misalnya saja 1  pekan. Berarti naskah kudu selesai dari masing-masing penanggung jawab  pada 18 April.
Jika madingmu terbit setiap bulan tiap tanggal 5,  berarti masing-masing kru punya waktu sekitar 2 pekan untuk menulis  artikel bagiannya. Mungkin malah bisa lebih juga. Pada saat desainer  menata letak dan mendesain madingmu, kan kru yang lain bisa juga  nyari-nyari bahan tulisan.
Emang asyik bisa nerbitin mading tiap  bulan. Tapi ingat, mading hanyalah kegiatan sekolah tambahan. Ingat  kerja wajibmu di sekolah. Dari pengalaman penulis, betapa menguras  energi bikin mading sekolah sebulan sekali sambil konsentrasi belajar.
nah...
Sahabat-sahabat  tunjukkan ekspresimu dalam karya jurnalistik...
Ditunggu yah, mading  - mading di sekolahmu!!
Mantap ..
BalasHapuskeren !!
BalasHapus