Senin, 11 Oktober 2010

Synthesizer

Synthesizer adalah sebuah perangkat elektronik yang memproduksi suara dalam bentuk sinyal suara (disebut juga gelombang suara) dan mengirimkannya kepada pembangkit suara. Alat ini juga memungkinkan penggunanya untuk mengganti karakteristik suara seperti tinggi-rendahnya nada, warna suara, dan volume suara.

Macam-macam synthesizer

Synthesizer sendiri sudah mempunyai 2 teknologi:

Senin, 04 Oktober 2010

Cara Guampaang Mengelola Mading Sekolah

Bikin mading itu biasa. Ngelola mading sekolah secara asyik itu yang luar biasa! Dengan mengelola secara asyik, bikin mading sekolah nggak akan kamu rasakan sebagai beban. Malahan, bikin mading akan kamu rasakan sebagai rekreasi di tengah tugas-tugas belajar yang wuahh buanyaknya itu.
Lalu gimana cara mengelola mading sekolah yang asyik itu? Temukan caranya di artikel ini, insya Allah kamu akan nemukan bahwa mengelola mading sekolah itu gampang plus asyik. Oh, iya, mading itu singkatan dari majalah dinding lho, bukan makanan dingin.

Rapatin Sekalian
Kamu nggak ingin madingmu terbit hanya sekali setahun, kan? Oke, masalah waktu terbit ini pasti juga sudah ditetapkan oleh mereka yang berwenang di atasmu, entah dari OSIS atau dari Pembina. Waktu terbit madingmu bisa 3 bulan sekali, 2 bulan sekali, atau malah sebulan sekali.
Pertama-tama, kru madingmu insya Allah semangat, deh. Tapi wallahu a’lam lho di tengah perjalanan kepengurusanmu nanti. Bisa saja mereka sibuk ini dan itu. Atau malah kamu sendiri yang sibuk dengan hal lain?
Nah, daripada susah ngumpulin mereka di bulan-bulan depan, mending kamu buat program kerja selama setahun kepengurusanmu sekalian. Maksudnya begini. Begitu setelah kru madding terpilih pertama kali, susun jadwal rapat marathon. Bukan rapat sambil lari-lari, tapi rapat secara intensif selama beberapa hari membahas program kerja madingmu yang setahun itu.
Lha bagaimana kalo kepengurusan sekarang udah berjalan beberapa bulan? Jangan khawatir, belum terlambat, kok! Panggil saja semua kru madingmu segera setelah kamu baca artikel ini. Trus, selamat mengadakan rapat marathon. Siap?

Yang Perlu Dirapatin
Ada beberapa hal yang perlu banget untuk dirapatin.

Waktu Terbit
Pertama, waktu terbit madingmu. Pilih waktu terbit mading sedemikian rupa sehingga tugas wajibmu di sekolah enggak tekor. Maksudnya, waktu bikin madingmu harus nggak mengorbankan waktu belajarmu. Jangan sampai kamu bikin mading pas sebulan menjelang ujian. Pasti deh kamu bingung soalnya biasanya bulan beginian full banget dengan ulangan harian. Jangan pula nerbitin mading pas ketabrak liburan sekolah. Kalo sekolahmu libur, siapa yang baca madingmu? Pak Bon kali…

Tema
Kedua, tema besar madingmu. Biasanya, mading kan punya laporan utama atau bahasan utama. Nah, tentuin sekalian tema laporan utama dalam setahun itu. Sinkronkan dengan waktu terbit madingmu. Misal, salah satu edisi madingmu terbit di sekitar bulan Ramadhan. Bulan suci ini bisa jadi tema laporan utama. Atau dekat-dekat dengan bulan Agustus, kamu bisa angkat tema tentang kepahlawanan. Dengan menentukan tema besar selama 1 tahun penuh, kamu enggak perlu mikir-mikir lagi tema edisi depan apa ya. Tinggal kumpulin bahannya. Oke?

Rubrik Isi
Ketiga, tentukan rubric isi madingnya. Sebuah mading bisa berisi sekitar 10 rubrik, tergantung kapasitas luas medianya. Sebelum menentukan isinya, tentu kamu tentukan dulu ukuran fisik medianya.
Setelah itu, baru bisa kamu tentuin apa saja rubric-rubrik madingmu. Kemudian, bagilah tugas bikin rubric itu kepada para anggota kru madingmu. Katakanlah, satu tim madingmu berisi 6 orang –termasuk ketuanya; 1 orang kamu serahi tugas sebagai desainer, 5 orang lainnya sebagai penanggung jawab rubric. Jika ada 10 rubrik, 1 orang bertanggung jawab terhadap 2 rubrik. Mudah bukan?
Oh, ya untuk masalah format dan rubric mading ini, ada satu catatan: berimprovisasilah. Nggak usah tergantung banget sama kakak pengurus pendahulumu. Kalo kamu bisa lebih baik kenapa harus niru mereka?
Jadi, silakan mengotak-atik ukuran madingmu. Silakan juga mengotak-atik isi madingmu. Tapi ingat, kamu harus memperhitungkan pembaca. Madingmu dibuat sebagai bacaan (siswa) seluruh sekolah. Madingmu harus nyaman dibaca. Di antara mereka ada yang punya badan tidak begitu tinggi, ada yang kurang jelas membaca tulisan kecil-kecil. Nah perhitungkan mereka yang seperti itu. Juga perhitungkan keseimbangan rubric; ada yang serius, ada yang ringan, ada yang gaul. Jangan serius semuanya, apalagi humor semuanya. Malah nggak lucu jadinya.

Jadwal Kerja
Jangan lupa untuk merapatkan penjadwalan juga. Tentukan kapan naskah harus jadi dari masing-masing penanggung jawab, kapan naskah harus selesai diedit dan bebas kesalahan, kapan naskah ditata letak, kapan mading harus didesain, kapan waktu pengecekan mading sebelum benar-benar terbit dan kapan akhirnya madingmu terbit siap dibaca oleh siswa. Hitunglah mundur dari jadwal terbit itu untuk menentukan tenggat waktu tugas masing-masing.
Contoh mudahnya penjadwalan adalah begini. Misal saja, madingmu kudu terbit tanggal 5 Mei. Berapa waktu yang diperlukan untuk cek mading sebelum benar-benar terbit plus waktu mengerjakan perbaikannya jika ada kesalahan? Misalnya 3 hari. Ini berarti dead line alias waktu tenggat desain adalah 2 Mei. Lalu, berapa waktu yang diperlukan untuk mendesain dan menata letak mading? Katakanlah 2 pekan. Berarti naskah harus selesai edit alias bebas kesalahan pada 25 April. Kemudian, berapa waktu untuk mengedit semua naskah? Misalnya saja 1 pekan. Berarti naskah kudu selesai dari masing-masing penanggung jawab pada 18 April.
Jika madingmu terbit setiap bulan tiap tanggal 5, berarti masing-masing kru punya waktu sekitar 2 pekan untuk menulis artikel bagiannya. Mungkin malah bisa lebih juga. Pada saat desainer menata letak dan mendesain madingmu, kan kru yang lain bisa juga nyari-nyari bahan tulisan.
Emang asyik bisa nerbitin mading tiap bulan. Tapi ingat, mading hanyalah kegiatan sekolah tambahan. Ingat kerja wajibmu di sekolah. Dari pengalaman penulis, betapa menguras energi bikin mading sekolah sebulan sekali sambil konsentrasi belajar.

nah...
Sahabat-sahabat tunjukkan ekspresimu dalam karya jurnalistik...
Ditunggu yah, mading - mading di sekolahmu!!

Selasa, 21 September 2010

Apa itu Pemanasan Global

  "Panas banget ya hari ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global). Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat?
Penyebab Pemanasan Global
Download Gratis Buku Pemanasan Global
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.